Anda pasti sudah mengenal tentang candlestick chart bukan?.... Candlestick chart merupakan salah satu jenis chart yang cukup popular di kalangan para trader.
Kabarnya chart tersebut pertama kali digunakan di jepang pada abad ke 17 untuk memperhitungkan pergerkan harga beras.
Seorang pedagang beras yang bernama Munehisa Homma telah di anggap sebagai pelopor dalam metode tersebut.
Menurut dari Steve Nison, metode tersebut dimulai setelah tahun 1850, Steve Nison sendiri lah merupakan salah seseorang yang sudah mempopulerkan metode analisis dengan menggunakan pola candlestick (candlestick pattern) ke dunia barat melalui bukunya yang bernama “Japanese Candlestick Charting Techniques”.
TRIK Menguasai Candlestick Pattern Trading Forex High Profit
Teknik analisis menggunakan candlestick pattern, sebenarnya mengubah candlestick menjadi sebuah indikator. Dengan anda mengenali pola-pola tersebut, anda dapat memperkirakan ke mana harga akan bergerak selanjutnya.
TRIK Menguasai Candlestick Pattern Trading Forex High Profit ini adalah dengan di hafal dan dipahami satu demi satu secara perlahan-lahan misalkan seminggu satu saja. Kemudian dalam seminggu tersebut berlatihlah membaca candlestick yang berjalan dengan menemukan apakah candle pattern yang sedang Anda pelajari muncul ataukah tidak.
Perlu anda ingat bahwa, pola candlestick biasanya hanya
diikuti oleh koreksi jangka pendek, pola-pola itu berguna bagi para trader yang
memanfaatkan peluang koreksi. Meskipun, tidak tertutup kemungkinan pola
candlestick bisa diikuti oleh reversal (pembalikan arah) untuk jangka waktu
lebih panjang lagi.
Pada kesempatan ini, anda akan mempelajari tentang
beberapa pola candlestick yang mungkin akan bisa anda manfaatkan dalam trading
nanti.
Single
Candlestick pattern (pola dasar)
Untuk pembelajaran awal, mari kita mulai dari pola dasar
candlestick. Pola-pola dasar candlestick yang kita bahas sekarang adalah
marubozu, long candle, hammer/hanging, spinning tops, inverted hammer/shooting
star dan doji.
A. Marubozu
Marubozu merupakan candlestick yang tidak memiliki
shadow. Jika pun anda shadownya, paling sangat pendek, sehingga sepintas saja
dan lalu kemudian tidak terlihat. Sebaliknya body dari marubozu relative
panjang. Kemunculan marubozu yang menandakan bahwa, tekanan bullish atau
bearish sangat besar pada periode waktu tersebut.
Ada dua jenis dari marubozu, antara lain bearish marubozu dan bullish marubozu. Bearish marubozu
adalah candlestick bearish panjang yang tidak mempunyai shadow. Dan untuk
bullish marubozu adalah yang berupa candlestick bulish yang panjang dan tidak
memiliki shadow.
Untuk mengingat, pada umumnya bearish candlestick
direpresentasikan dengan warna hitam. Dan untuk bullish candlestick di
representasikan dengan warna putih. Maka dari itu, bearish marubozu sering di sebut sebagai black marubozu. Sedangkan
bullish marubozu sering di sebut sebagai white marubozu.
Marubozu |
Tadi sudah dikatakan munculnya marubozu yang berarti
menandakan bahwa tekanan bullish atau
bearish kuat. Jadi, kemunculan bullish marubozu menjadi tanda, bahwa ketika itu
tekanan bullish sangat kuat. Begitu juga dengan kemunculan bearish marubozu
menjadi tanda, bahwa ketika itu tekanan bearish sangat kuat. Oleh sebab itu,
jika pola seperti itu muncul, jadi anda harus berhati-hati.
B. Long
Candle
Long candle merupakan candlestick yang relative panjang.
Patokan utama yaitu panjang bodynya, ada dua jenis long candle : long bearish candle dan long bullish candle. Lalu apa bedanya
dengan marubozu tadi? Bedanya yaitu, jika long candle masih memiliki shadow
yang dapat terlihat dengan jelas.
Long Candle |
C. Spinning Tops
Spinning tops merupakan candlestick memiliki lower shadow
dan upper shadow yang panjang, tetapi mempunyai body yang kecil. Warna body
spinning tops tidak terlalu penting. Di karenakan kemunculan pola ini
mencerminkan “keragu-raguan pasar” apakah ingin bearish atau bullish.
Spinning Tops |
Body kecil dari spinning tops tersebut menggambarkan
bahwa sebenarnya kekuatan bearish dan bullish sama-sama besarnya. Maka tadi
kita sebut sebagai “keragu-raguan pasar”.
Jika spinning tops muncul tersebut muncul di ujuang
sebuah uptrend. Jadi ada kemungkinan saja pasar akan berbalik arah menjadi
downtrend. Begitu juga sebaliknya jika spinning tops tersebut muncul di ujung
downtrend, maka hal yang terjadi kemungkinan pembalikan arah menjadi uptrend.
Pada umumnya spinning tops merupakan pola yang netral.
Walaupun spinning tops tersebut muncul di ujung uptrend. Tidak serta-merta
pembalikan arah akan terjadi, peluang balik arah akan semakin besar. Jika spinning
tops tersebut muncul di ujung uptrend dan dikuti oleh candlestick bearish yang
cukup panjang. Begitu juga dengan halnya spinning tops tersebut muncul di ujung
downtrend, yang membutuhkan bullish candlestick sebagai konfirmasi.
D. Doji
Doji juga merupakan pola yang netral, dibutuhkan
konfirmasi candlestick berikutnya supaya anda dapat memperkirakan arah pasar
selanjutnya. Bentuk dari doji tersebut, mirim dengan spinning tops. Akan tetapi
Doji tidak memilik body, karena harga open sama dengan harga close nya. Atau
body Doji yang sangatlah kecil, sehingga secara sepintas terlihatnya dan hanya
terlihat sebagai garis yang tipis.
Sama halnya dengan spinning tops tersebut, doji dapat
juga menggambarkan petarungan seimbang antara bearish dengan bullish.
Doji memiliki empat jenis yaitu log-legged doji, dragonfly doji, price doji, gravestone doji dan
satu lagi yaitu four price doji.
Doji |
Long-legged doji, dapat mudah di kenali dari shadow-nya
yang panjang. Kedua shadow tersebut dapat dilihat dengan jelas dan memiliki panjang
hampir sama atau paling tidak perbedaan panjang tersebut tidak telalu jauh.
Dragonfly doji ini memiliki harga open, high dan close
yang hampir sama. Bentuk seperti huruf (T), akan tetapi letak body tersebut
agak sedikit ke bawah, maka dragonfly doji tersebut memiliki bentuk seperti
salib atau seperti capung.
Four Price doji adalah doji yang memiliki harga open, close,
low dan high yang sama.
Gravestone doji ini memiliki harga open, close dan low
yang hampir sama. Doji tersebut di beri nama gravestone karena bentunya hampir
mirip seperti batu nisan. Ada kalanya posisi body doji ini agak sedikit ke atas
sehingga bentuk yang merupai salib terbalik.
Kemunculan doji-doji tersebut biasanya menunjukan bahwa
tekanan bearish datu bullish mulai berkurang. Maka jika doji muncul ketika
uptrend, tandanya adalah tekanan bullish yang menurun. Dan jika muncul saat
downtrend, tandanya adalah tekanan bearish mulai berkurang. Namun perlu di
ingat, diperlukan konfirmasi dari candlestick berikutnya untuk action. Dan
selalu ingat bahwa doji adalah pola yang
netral.
E. Hammer
dan Hanging Man
Hammer man dan Hanging man merupakan saudara kembar. Karena keduanya memiliki bentuk yang sama : sama-sama mempunyai bentuk body yang kecil dan lower shadow yang panjang. upper shadow tidak terlihat, bahkan hammer atau hanging man yang sempurna pun tidak mempunyai upper shadow.
Hammer and Hanging Man |
Hammer dan hanging man yang baik. Jika, memiliki lower
shadow yang panjang minimal adalah 1.5 dan kali panjang body-nya. Beberapa
referensi yang lain mengatakan bahwa, lower shadow paling tidak dua hingga tiga
kali lebih panjang dari pada body-nya.
Yang membedakanya hammer dan hanging man adalah lokasi
tersebut. yaitu hamer selalu berlokasi di lembah dan sedangkan hanging man
berlokasi di puncaknya.
Hammer and Hanging Man |
Kemunculan hammer adalah isyarat atau sinyal bullish, dan sedangkan kemunculan dari hanging man adalah isyarat atau sinyal bearish. Akan tetapi munculnya hammer ataupun hanging man tidak lantas merupakan sinyal yang kuat. Hammer akan menjadi sinyal bullish yang kuat, jika didukung kemunculan dari bullish candle setelahnya. Dan hanging man pun juga akan menjadi sinyal bearish yang kuat, jika didukung kemunculan dari bearish candle setelahnya.
Untuk prakteknya, pola candlestick, sering sekali digabungkan
dengan indikator dan toll analisis yang lainnya. Seperti Fibonacci retracement
atau stochastic.
F. Inverted
Hammer dan Shooting Star
Inverted hammer dan shooting star merupakan saudara
kembar. Bentuknya mirip dengan hammer dan hanging man namun terbalik. Keduanya
mempunyai body, upper shadow yang
biasanya memiliki panjang 1,5 hingga tiga kali panjang dari body-nya. Lower
shadow nyaris tidak terlihat, bahkan bentuk yang sempurna tidak mempunyai lower
shadow sama sekali.
Inverted Hammer and Shooting Star |
Disebutnya invertend hammer jika letaknya berada di
lembah. Namun jika terlihat di puncak maka di sebut dengan shooting star.
Inverted Hammer and Shooting Star |
Inverted hammer merupakan sinya bullish yang membutuhkan
konfirmasi candlestick bulish yang muncul setelahnya. Sedangkan untuk shooting
star merupakan sinyal bearish yang juga membutuhkan konfirmasi candlestick yang
muncul setelahnya.
Dual
Candlestick Pattern
Tadi anda sudah mempelajari tentang pola dasar yang
merupakan single candlestick pattern. Dan sekarang anda akan mempelajari dua
candlestick pattern. Pola yang akan dipelajari yaitu engulfing, dark cloud
cover, piercing line dan tweezer.
A. Engulfing
pattern
Engulfing pattern ada dua jenisnya yaitu bullish
engulfing dan bearish engulfing. Mungkin anda sudah dapat menebaknya implikasi
apa yang ditimbulkan dari kedua pola tersebut.
Bullish engulfing and Bearish engulfing |
Gambar diatas menunjukan bearish engulfing dan bullish
engulfing. Jika anda lihat, suatu pola engulfing bisa dikenali pada saat ada
candlestick yang panjangnya melebihi candlestick yang sebelumnya. Tetapi tidak
cukup hanya lebih panjang saja. candlestick yang lebih panjang itu harus
terlihat seolah-olah “meliputi” candlestick yang sebelumnya.
Pola bullish engulfing adalah pola yang mengindikasikan
tentang adanya potensi bullish. Pada gambar diatas telah terlihat bahwa,
bullish candlestick yang muncul lebih panjang dari pada candlestick yang
sebelumnya. Harga low dari bullish candlestick itu, tidak perlu lebih rendah
daripada harga low bearish candlestick yang sebelumnya. Akan tetapi harga high
harus lebih tinggi dari pada harga high candlestick dari sebelumnuya. Dan harga
close dari bullish candlestick itu juga sebaliknya lebih tinggi dari pada harga
high candlestick yang sebelumnya. Namun hal itu bukan merupakan suatu
keharusan.
Bearish engulfing merupakan kebalikan dari bullish
engulfing. Pola tersebut mengindikasikan adanya potensi bearish. Pola tersebut
ditandainya dengan kemunculan bearish candlestick yang lebih panjang dari
bullish candlestick sebelumya.
Supaya lebih mudah untuk mempelajarinya, anda hafalkan
dengan menggunakan tanda lebih besar (>) dan untuk lebih kecil (<).
Seperti dibawah ini:
Bullish
engulfing
- Panjang bullish candlestick > panjang bearish candlestick dari sebelumnya.
- Harga high bullish candlestick > harga high bearish candlestick dari sebelumnya.
- Harga close bullish candlestick > harga high bearish candlestick dari sebelumnya (namun bukan keharusan).
Bearish
engulfing
- Panjang bearish candlestick > panjang bullish candlestick dari sebelumnya.
- Harga low bearish candlestick < harga low bullish candlestick dari sebelumnya.
- Harga close bearish candlestick < harga low bullish candlestick dari sebelumnya (namun bukan keharusan).
B. Harami
Pola harami tersebut bisa dikatakan kebalikan dari pola
engulfing. Yang beda, pada harami candlestick munculnya lebih kecil daripada
candlestick dari sebelumnya.
Bullish harami and Bearish harami |
Perhatikan bahwa bullish harami tersebut, ditandai dengan
kemunculan bulish candlestick yang lebih kecil daripada candlestick dari
sebelumnya, merupakan candlestick bearish.
Dan sedangkan untuk bearish harami tersebut, ditandai
dengan kemunculan bearish candlestick yang lebih kecil daripada candlestick
dari sebelumnya.
Bearish harami merupakan pola bearish, dan sedangkan
bullish harami merupakan pola bullish.
C. Dark
Cloud Cover dan Piercing Line
Dark cloud cover dan piercing line tersebut merupakan
pola double candlestick yang lumayan cukup popular. Drak cloud cover adalah
pola bearish. Dan piercing line adalah pola bullish.
Piercing Line and Dark cloud cover |
Piercing line jika terjadi di lembah merupakan pola
bullish, seperti yang sudah di bahas sebelumnya. Pola tersebut terdiri dari
sebuah candlestick bearish dan sebuah candlestick bullish. Suatu pola dapat
disebut dengan piercing line jika memenuhi syarat dibawah ini.
- Harga low candlestick bulish lebih rendah dibandingkan harga low candlestick bearish dari sebelumnya.
- Harga close candlestick bullish lebih tinggi dibandingkan harga close candlestick bearish dari sebelumnya.
- Panjang body candlestick bullish minimal setengah panjangnya body candlestick bearish dari sebelumnya.
Dark cloud cover jika terjadi dipuncak merupakan pola
bearish, Suatu pola dapat disebut dengan Dark cloud cover jika memenuhi syarat
dibawah ini.
- Harga high candlestick bearish lebih tinggi dibandingkan harga high candlestick bullish dari sebelumnya.
- Harga close candlestick bearish lebih rendah dari pada harga candlestick bullish dari sebelumnya.
- Panjang body candlestick bearish minimal setengah panjang body candlestick bullish dari sebelumnya.
D. Tweezer
Tweezer ada dua jenis pola yaitu tweezer top dan tweezer
bottom. Pola tersebut merupakan pola yang cukup jarang muncul.
Tweezer bottom and Tweezer top |
Cara untuk mengenali pola ini cukup mudah, tweezer top
merupakan inverted hammer (shooting star, karena berada diatas) yang
berdampingan. Sedangkan tweezer bottom merupakan bentuk hammer yang
berdampingan.
Triple Candlestick Pattern
Pola candlestick yang termasuk popular adalah pola
candlestick yang terdiri dari tiga buah candlestick itu. Selanjutnya kita
membahas pola triple candlestick yang populer.
A. Morning star dan evening star
Morning star dan evening star merupakan pola yang cukup
populer. Karena kemunculanya biasanya diikuti dengan koreksi yang lebih panjang
dari pada pola yang lain.
Morning star dan evening star |
Morning star merupakan indikasi bullish dan evening star
merukan indikasi bearish.
Morning star dapat anda kenali dengan cara melihat
ciri-ciri dibawah ini.
- Candlestick pertama merupakan candlestick bearish. Yang mana adalah merupakan bagian dari sebuah downtrend.
- Candlestick kedua merupakan candlestick yang memiliki body lebih kecil, dapat merupakan candlestick bearish ataupun candlestick bullish. Hal ini menunjukan bahwa terdapat “keragu-raguan” dipasar.
- Candlestick ketiga adalah candlestick bullish yang lebih panjang dibandingkan candlestick kedua. Panjang tersebut tidak perlu sama dengan candlestick yang pertama, tetapi posisi harga close harus melebihi setengah dari body candlestick yang pertama. Inilah merupakan konfirmasi terbentuknya pola morning star.
Jika evening star adalah kebalikan dari morning star:
- Candlestick pertama merupakan candlestick bullish, yang mana adalah merupakan bagian dari sebuah uptrend.
- Candlestick kedua merupakan candlestick yang memiliki body yang keci, bearish ataupun bullish tidak penting.
- Candlestick ketiga adalah candlestick bearish lebih panjang dibandingkan candlestick yang kedua. Panjang tersebut tidak perlu sama dengan candlestick yang pertama. Tetapi posisi harga close harus melebihi setengah dari body candlestick yang pertama. Inilah konfirmasi dari terbentuknya pola evening star.
Ada kalanya candlestick yang kedua adalah sebuah doji.
Nama pola tersebut akan di modifikasi menjadi morning doji star ataupun evening
doji star.
B. Three white soldiers and three black crows
Three white soldiers and three black crows |
Pola three white soldiers adalah tiga buah candlestick
bullish yang muncul secara berurutan pada saat downtrend, itu merupakan sinyal
bullish. Pola tersebut adalah salah satu pola yang cukup dianggap sinyal
bullish yang kuat. Teruma jika pola tersebut muncul pada saat downtrend dan
memasuki fase konsolidasi. Fase konsolidasi dalam tren sendiri adalah pada saat
harga cenderung bergerak sideways.
Candlestick yang pertama dalam pola ini adalah
candlestick bullish. Candlestick kedua haruslah juga sebuah candlestick bullish
yang bodynya lebih panjang dibandingkan candlestick yang pertama. Selain itu,
jarak antara harga high dan close candlestick yang kedua ini juga tidak boleh
untuk terlalu jauh. Dan upper shadow-nya harus sangat pendek atau tidak ada
sama sekali.
Pola tersebut akan lengkap dengan adanya kemunculan
candlestick ketiga. Yang panjangnya paling tidak sama dengan candlestick yang
kedua atau lebih panjang. Shadow-nya juga harus pendek atau tidak sama sekali.
Akan lebih baik lagi jika candlestick yang ketiga adalah sebuah white marubozu.
“lawan” dari three
black crows adalah three white soldiers. Pola ini merupakan pola
bearish. Yang merupakan kemunculan dari tiga candlestick bearish secara
berurutan ketika uptrend.
Candlestick yang pertama dalam pola tersebut adalah
sebuah candlestick bearish. Candlestick kedua harus juga sebuah candlestick
bearish yang body-nya lebih panjang dibanding dengan candlestick yang pertama.
Lower shadow-nya juga harus sangat pendek atau tidak ada sama sekali.
Untuk konfirmasi pada pola ini adalah kemunculan
candlestick ketiga yang panjangnya paling tidak sama dengan candlestick yang
kedua atau lebih panjang. Shadow-nya harus sangat pendek atau tidak ada sama
sekali. Jika candlestick ketiga adalah black marubozu, maka pola ini akan
semakin bagus.
Nah itulah mengenai pola candlestick yang sering muncul
dan cukup populer bagi para trader. Demikian semoga ulasan TRIK Menguasai Candlestick Pattern Trading Forex High Profit ini bermanfaat buat temen-temen semua.